PENYIMPANAN BARANG DI GUDANG
Perusahaan dengan tingkat produksi yang tinggi sudah barang tentu harus memiliki area gudang dengan ukuran yang besar, hal ini berbanding lurus dengan volume persediaan barang yang sangat banyak. Barang yang telah dihasilkan tentunya untuk sementara waktu disimpan di gudang sebelum barang tersebut didistribusikan kepada setiap pelanggan selaku pihak pemesan.
Agar fisik barang yang telah dihasilkan tetap memiliki kualitas baik sesuai dengan karakteristik dan jenisnya, maka harus diperhatikan pola penyimpanan barang di gudang dengan memperhatikan standar manajemen mutu sehingga nilai kepercayaan atas produk yang dihasilkan dari kolega dan pelanggan senantiasa tetap terjaga dengan baik. Secara kuantitas terdapat begitu banyak barang yang disimpan di area gudang perusahaan.
Untuk itu diperlukan metode penyimpanan secara tepat dengan tujuan setiap personil mampu dengan cepat mencari dan mengeluarkan barang yang dibutuhkan. kondisi tersebut adalah bagian dari sistem tata kelola sistem penyimpanan barang di gudang.
Kegiatan penyimpanan barang-barang gudang/logistik yang secara administrasi memenuhi persyaratan untuk diterima kemudian dikelompokan sesuai jenis barangnya sebagai jaminan bahwa setiap produk/barang selalu terjaga secara aman dengan kondisi secara kualitas dan kuantitas selalu terkendali ketika produk/ barang akan dikirimkan atau didistribusikan.
Berikut merupakan beberapa definisi tentang penyimpanan barang dari pendapat dan literatur terkait penyimpanan barang antara lain:
- Penyimpanan Menurut Permendagri Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Barang Milik Daerah menyatakan definisi penyimpanan adalah kegiatan melakukan penerimaan, penyimpanan, pengaturan, pembukuan, pemeliharaan barang dan pengeluaran dari tempat penyimpanan.
- Tempat penyimpanan barang merupakan area atau ruangan dari sebuah gudang dimana setiap personil gudang harus mampu mengidentifikasi barang-barang dalam area bagian ruang yang luas. Proses penyortiran dan penyimpanan barang berdasarkan jenis atau klasifikasinya, atau menurut pola penyimpanan yang biasa digunakan pada gudang perusahaan prinsipnya bertujuan pada seberapa efektif proses penyimpanan barang di tempat secara tepat.
- Menurut Lucas dan Rumsari (2004) dikatakan bahwa penggudangan merupakan serangkaian kegiatan pengurusan dalam penyimpanan logistik mulai dari kegiatan penerimaan, pencatatan, pemasukan, penyimpanan, pengaturan, pembukuan, pemeliharaan, pengeluaran dan pendistribusian sampai dengan kegiatan pertanggungjawaban pengelolaan gudang (pembuatan laporan) dengan tujuan mendukung kontinuitas kerja setiap unit, sekaligus mendukung efektivitas dan efisiensi organisasi secara keseluruhan.
Diperlukan penanganan proses penyimpanan barang mengingat begitu kompleks dan dinamisnya kegiatan pergudangan, sehingga perusahaan dapat mengatasi permasalahan yang muncul terutama pada fase penyimpanan barang seperti:
- Melakukan administrasi penyimpanan barang berdasarkan jumlah, jenis, klasifikasi, dan karakteristiknya.
- Dasar penyiapan laporan pertanggungjawaban untuk barang kekayaan yang memiliki nilai sebagai aset institusi atau perusahaan.
- Diperlukan tambahan anggaran khusus seperti:
- Besaran modal yang diinvestasikan dalam pengadaan berbagai fasilitas untuk mempermudah pengelolaan gudang yang terstandar dan memadai
- Tambahan biaya operasional seperti biaya penerangan, pengendalian, penyusutan modal, dan biaya overhead.
- Pemilihan lokasi gudang. Untuk memperlancar aktivitas di gudang, harus memperhatikan aspek teknisekonomis seperti adanya sarana bongkar muat sehingga proses penyimpanan dapat dilakukan secara cepat dan mudah dijangkau.
- Jenis barang yang disimpan Jenis, klasifikasi, dan karakteristik barang tentu akan mempengaruhi cara penanganan dalam penyimpanannya.
- Pengaturan ruangan gudang Layout gudang yang dipilih harus memperhatikan aturan ruangan dengan menjaga unsur K3 (keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja), dan paling penting barang yang disimpan tetap terjaga dari kerusakan.
- Tata cara penyimpanan Meliputi mekanisme dan upaya pengelolaan penyimpanan barang agar mampu memberikan banyak kemudahan dalam akses informasi dan pelayanan yang tepat dan cepat.
- Untuk mempermudah penerimaan berbagai macam barang beserta komponenkomponennya
- Untuk memelihara kualitas, kondisi, dan daya tahan dari barang yang disimpan, sehingga barang tidak mudah rusak.
- Untuk mengendalikan keluar masuknya barang di gudang
- Untuk menginventarisir volume barang di gudang sehingga barang tetap aman
- Untuk memberikan akses data serta keterangan lain bagi siapapun terutama pihak yang terlibat secara langsung.
A. Standar Operasi Prosedur (SOP) Penyimpanan Barang di Gudang
- Untuk mempersiapkan material keperluan produksi agar kegiatan produksi bisa berjalan dengan lancar.
- Mengurangi resiko kerugian yang akan timbul seperti berhentinya proses produksi sebagai akibat keterlambatan supply material dari suplier.
- Menjaga dan menekan biaya pembelian, terutama jika material yang tersedia di pasar terbatas dan selalu berubah-ubah dengan kecenderungan harganya yang terus naik.
- Jika harga sedang turun tidak ada salahnya kita melakukan pembelian lebih dari keperluan dengan pertimbangan selisih harga yang cukup tinggi jika kita bandingkan dengan melakukan pembelian bulan berikutnya.
- Melakukan pengaturan agar tidak terjadi over stock yang merugikan karena sistem penyimpanannnya selalu di monitor.
- Mencegah kerugian akibat dari rusaknya material sebagai akibat penyimpanan yang tidak dikelola dan diatur dengan baik.
- Kualitas barang lebih terjamin Penyimpanan melalui metode FIFO akan mengatur sedemikian rupa cara yang ditempuh agar waktu penyimpanan barang di gudang tidak dalam jangka waktu yang lama. Terlebih untuk kategori barang yang memiliki kadaluwarsa lebih cepat maka akan dikeluarkan paling cepat. Hal ini dilakukan untuk tetap mempertahankan kualitas barang yang disimpan juga sebagai jaminan barang tidak mengalami kerusakan. Misalnya jenis barang beras yang tidak dapat bertahan secara awet serta akan merusak fisi kotork dari beras tersebut apabila penyimpanannya lama, serta
- Pengendalian harga lebih terjamin Kelebihan lain dari metode ini yaitu tetap memiliki kestabilan harga dari barang-barang yang disimpan. Dengan memanfaatkan metode ini kestabilan harga dapat dipertahankan artinya harga pada saat barang masuk akan sama ketika barang dikeluarkan, tentu dengan tetap menjaga kondisi barang tetap baik dan berkualitas. Contoh: pada gudang penyimpanan beras, dilakukan pembelian awal seharga Rp 13.000/kg, selanjutnya diterima kembali beras melalui pembelian seharga Rp. 13.500/kg. Pada waktu kemudian terjadi permintaan pasar dan ketika kondisi ekonomi sedang baik dimana salah satu indikatornya harga naik, maka harga beras yang ada di pasaran ketika terjadi saat itu.
- Pencatatan yang lebih sistematis Keuntungan yang didapatkan dari metode FIFO adalah ketika dilakukan pencatatan barang, dalam hal ini pengelola gudang mencatat setiap produk/barang yang masuk dan barang maupun keluar dapat secara mudah dikendalikan, karena pencatatan dan arus keluar masuknya barang dilakukan secara kronologis. Petugas pencatat barang tidak melakukan pengecekan terhadap semua barang, melainkan hanya dilakukan pengecekan ketika terdapat keseimbangan volume produk/barang di gudang.
B. Barang dalam Kondisi Tunggu
- Menentukan lokasi/tempat barang yang akan disimpan menurut kelompok/ jenisnya.
- Menempatkan barang dengan intensitas masuk dan keluarnya barang tinggi pada area dekat pintu keluar.
- Dilakukan pencatatan lokasi dimana barang telah disimpan.
- Membagi setiap personil gudang dalam penanganan barang sesuai kelompok/ jenisnya.
- Ruangan gudang dilengkapi dengan pest control dan monitor suhu untuk menjaga keamanan barang .
- Directed put away Pada gudang yang telah menerapkan warehouse management system maka operator akan senantiasa memberikan informasi dan arahan terkait lokasi penyimpanan barang.
- Batched and sequenced put away Setiap barang yang sudah ke area gudang kemudian dilakukan penyortiran atau memilih jenis barang yang akan ditangani secara put away berdasarkan zona atau lokasi gudang.
- Jarak area penempatan antar lokasi berjauhan
- Pallet tidak beraturan
- Picking face penuh
- Tidak dilengkapi dengandarana forklift
- Klasifikasi atau golongannya
- Sub golongan barang
- Jenis dan sifatnya
- Article barang
- Menyediakan ruangan yang telah memenuhi persyaratan.
- Barang disimpan sesuai dengan golongan dan jenisnya.
- Tersedianya fasilitas penunjang seperti: lemari, lemari yang berfungsi sebagai pemanas ataupun pendingin, pallet dengan ukuran dan jenis menyesuaikan dengan tata cara penyimpanan barang.
- Memiliki penerangan yang cukup.
- Petugas gudang melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan secara rutin keadaan tempat penyimpanan barang.
- Melakukan pengeturan suhu dan temperatur ruangan gudang.
- Melengkapai alat untuk kondisi/keadaan darurat seperti pemasangan alarm bahaya kebakaran-pencurian, alat pemadam kebakaran, CCTV, serta alat yang dapat mencegah dari berbagai hewan pengerat dan binatang kecil lainnya.
- Memelihara keamanan dan kebersihan setiap barang di gudang.
- Menyiapkan dokumen berkala sebagai bentuk laporan yang untuk menginformasikan keadaan gudang serta memastikan kondisi barang selama dilakukan penyimpanan.
- Keselamatan kerja pegawai dapat semakin terjamin.
- Ruang gudang tidak memerlukan atap yang tinggi.
- Tidak diperlukan fasilitas tambahan seperti forklift atau hand pallet.
- Penyimpanan barang memiliki tingkat akurasi yang tinggi.
- Dapat digunakan untuk semua barang dengan kemasan kecil.
- Load
- Throughput Rate
- Storage Level
- Column Spacing
- Picking Criterion
- High Pick and High Storage
- High Pick and Low Storage
- Low Pick and High Storage
- Low Pick and Low Storage
- Selective Racking Pallet yang ditempatkan pada area yang ditentukan dapat mudah dijangkau melalui akses lorong. Ketika akan memindahkan salah satu pallet ke area lain, maka pallet lainnya tetap berada pada posisi semula. Konfigurasi demikian dalam kegiatan pergudangan disebut sebagai racking system dengan berbagai ukuran rak yang disediakan.
- Double-deep Racking Fungsi dari deep rack dengan pemanfaatan secara bersamaan (dua baris digabungkan) berfungsi agar mampu memperkuat dalam menyangga/ menahan fasilitas lain seperti palle, forklift, stacker. Khusus untuk alat gudang seperti reach truck dimanfaatkan agar mampu menarik du pallet sekaligus.
- Drive-in Racking Pallet dapat disiapkan serta ditempatkan secara vertikal pada rak penyimpanan dengan drive-in racking.
- Mobile Racking Mobile Racking berguna agar densitas penyimpanan semakin meningkat fungsinya dengan daya gerak secara mekanik.
- Automated Storage and Retrieval System (ASRS) Komponen utama dari alat ini diantaranya crane, storage rack, dan software
- Very Narrow Aisle (VNA) Dirancang dengan fungsi untuk meminimalisir luas dan tinggi lorong sampai beberapa meter.
- Pegawai membutuhkan bukti dokumen dalam melakukan pencarian produk/barang yang disimpan di rak.
- Carousel Carousel digolongkan ke dalam dua tipe, tipe pertama yaitu carousel vertikal yang merupakan area simpan secara otomatis serta mesin yang dilengkapi dengan rantai dan rel serta berfungsi untuk mengambil, dan memutar tempat penyimpanan secara vertikal. Tipe kedua yaitu carousel horizontal yaitu area dengan pola simpan secara otomatis yang dapat berguna untuk memilih tempat penyimpanan secara optimal dengan tingkat kepadatan tertentu.
- Random Location System Pada sistem ini setiap barang yang masuk selanjutnya diarahkan dan disimpan dengan acak pada lokasi yang tersedia. Sistem ini paling ekonomis untuk dilakukan.
- Fixed Location System Penerapan sistem ini setiap item barang sudah memiliki tempat penyimpanan tetap yang tidak dapat digunakan untuk menyimpan item barang lain. Sistem ini lebih mudah diingat ketika produk/barang disimpan pada setiap area kargo sehingga pengelolaan efisien.
- Fixed Area Working on a Random System Yaitu sistem yang menggabungkan keuntungan dari sistem lainnya. Item barang seperti ball bearing, abrasive, serta onderdil/suku cadang lainnya dapat digabungkan di suatu lokasi.
- Labels
- Labels sangat sensitif terhadap panas, karena label umumnya menggunakan bahan perekat (lem). Tentu saja lem ini akan sangat sensitif terhadap suhu dan panas karena akan menyebabkan daya rekatnya berkurang.
- Electric parts
- Electric parts juga sangat sensitif terhadap suhu panas, selain itu juga sangat sensitif terhadap kotoran dan debu. Oleh karena itu tempat penyimpanan material electric hendaknya pada suhu yang di rekomendasikan oleh suplier. Untuk tempat penyimpanan khusus ini di buatkan ruangan yang mempunyai kontrol suhu dan di monitor serta di jaga agar suhu ruangan tersebut selalu dalam keadaan stabil.
Baca juga Artikel Sebelumnya PENERIMAAN BARANG DI GUDANG
C. Karakteristik Penyimpanan Barang di Gudang
- Gudang tempat penyimpanan bahan baku Dimanfaatkan dalam menyimpan bahan baku sebagai rangkaian untuk aktivitas produksi seperti karet, biji besi, serbuk pasir, serta berbagai campuran bahan material beton. Lokasi gudang akan lebih baik jika berdekatan dengan tempat pengolahan produksi
- Gudang tempat penyimpanan barang setengah jadi Pada kegiatan manufaktur, terdapat produk/barang dimana sebelumnya merupakan hasil produksi atas berbagai bahan baku, tetapi bukan produk/ barang jadi melainkan menjadi komplemen/pendukung untuk kegiatan produksi berikutnya. Selama tahapan kegiatan manufaktur sangat diperlukan barang setengah jadi, diantaranya:
- Intermediate process, yaitu bahan setengah jadi yang digunakan dalam kegiatan berikutnya.
- Posponement, merupakan penundaan dari kegiatan produksi sampai adanya kembali bahan setengah jadi.
- Customization, yaitu melakukan diversifikasi atas barang dengan wujud dan jenis yang sama. Hal ini dilakukan untuk memenuhi permintaan konsumen.
- Sub-assembly, yaitu kegiatan perancangan barang setengah jadi.
- Gudang tempat penyimpanan bahan hasil produksi Berguna untuk menampung seluruh barang hasil dari proses produksi yang kemudian direncanakan untuk didistribusikan ke pihak pemesan. Fungsi gudang sebagai buffer atau safety dan permintaan pasar atas barang hasil produksi.
- Gudang sebagai tempat konsolidasi dan transit Memiliki sifat dan bertujuan untuk menerima produk/barang yang datang dari beberapa asal lokasi selanjutnya dikirimkan kembali ke pemesan maupun menjadi bagian dari tahapan produksi selanjutnya.
- Gudang sebagai pusat transhipment Gudang tipe ini sebagai tempat penerimaan barang dalam volume yang besar, kemudian di tempat tersebut dilanjutkan dengan penguraian barang ke dalam jumlah yang kecil/terperinci hingga menjadi jumlah yang sedikit untuk dikirimkan ke berbagai tujuan.
- Gudang yang berfungsi sebagai cross docking Melalui prinsip efisiensi setiap barang yang ada di gudang cepat dilakukan penanganan karena akan dilakukan pengiriman ke tempat selanjutnya. Barang disimpan untuk jangka waktu yang tidak lama, biasanya barang dilakukan pengiriman kembali pada hari/waktu yang sama.
- Gudang sebagai pusat sortir Dimanfaatkan oleh organisasi usaha yang secara khusus menangani kegiatan ekspedisi surat, pengiriman parsel atau penyewaan pallet, artinya mendistribusikan pallet ke berbagai lokasi.
- Gudang sebagai fulfillment Desain gudang dirancang khusus melayani order pengiriman dalam jumlah yang banyak. Misalnya pengelolaan bisnis e-commerce.
- Gudang sebagai tempat untuk proses reverse logistics Berfungsi dalam penempatan produk/barang retur atau defective. Aktivitas repacking, perbaikan, dijalankan melalui pengambilan bagian-bagian barang yang mengalami kerusakan agar dapat diperbaiki sehingga dapat dipakai kembali atau dilakukan proses pemusnahan dipakai kembali atau memusnahkan barang retur atau defective.
- Gudang untuk kepentingan publik Tipe gudang tersebut pengelolaannya dilaksanakan oleh negara dan bersifat tidak komersil. contohnya Bulog. Tujuan pengelolaan gudang ini bersifat pelayanan publik dengan pengelolaan oleh negara atau perusahaan pihak ketiga.
ADMINISTRASI PERGUDANGAN
Syafiani Desiana Gartini
Wanan sunarya
Arif Susanto
Posting Komentar untuk "PENYIMPANAN BARANG DI GUDANG"