Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kasus Bullying di Sekolah Menjadi Sorotan? Simak 7 Langkah Ini untuk Mengatasinya!

Kasus Bullying di Sekolah Menjadi Sorotan? Simak 7 Langkah Ini untuk Mengatasinya!

Belakangan ini kasus bullying yang dilakukan anak-anak belum dewasa sering terdengar di media. Bullying sebuah kondisi di mana seseorang merasa terganggu baik secara mental maupun fisik oleh orang lain menjadi topik yang penting.

Kasus ini sering terjadi di lingkungan sekolah dari SD hingga SMA. Ironisnya tindakan bullying bisa berujung pada cedera fisik bahkan kematian korban. Meskipun pemerintah dan lembaga terkait sudah memperhatikan masalah ini fenomena bullying masih sering terjadi layaknya jamur di musim hujan yang sulit dihilangkan.

Jadi apakah kita bisa mencegah bullying? Haruskah banyak korban berjatuhan sebelum masalah ini benar-benar diatasi? Dan apa yang bisa dilakukan oleh lembaga pendidikan untuk menangani masalah ini?

7 Langkah Mengatasi Bullying di Sekolah

Meski terlihat sulit ada beberapa cara yang bisa diterapkan sekolah untuk mengurangi kasus bullying. Berikut adalah tujuh langkah yang bisa diambil:

Mendekati Siswa yang Terlibat

Langkah pertama adalah mendekati siswa yang terlibat baik korban maupun pelaku. Guru BK yang paham tentang emosi dan psikologi anak sangat cocok untuk mengenali dan menangani masalah ini.

Jika pendekatan sudah dilakukan secara menyeluruh, sang guru dapat memberikan masukan sedikit demi sedikit yang bertujuan mengubah pemikiran pelaku bullying. Adapun untuk penerima bullying, guru dapat mendekatinya dan memberikan sejumlah motivasi penyemangat. 

Pembelajaran Psikologis Kepada Pelaku Bullying 

Seperti yang sudah banyak orang ketahui bahwa sikap dan perilaku seseorang itu berbeda dan tergantung penyebabnya. Oleh karena itu, sangat penting mempelajari psikologis terutama yang menyangkut soal anak usia sekolah. 

Dengan penguasaan psikologis maka guru mampu menganalisis tentang pelaku dan penerima bullying lalu menemukan solusinya. Selain itu, guru dapat memasukkan inti-inti pelajaran psikologis di sekolahan dengan tujuan mengerti segi emosional tiap-tiap anak sehingga perbuatan bullying dapat diantisipasi sebelum terjadi.

Pemberian Skorsing Kepada Pelaku

Hukuman adalah hal yang mutlak diterima apabila seseorang melakukan kesalahan, tak terkecuali di lingkup sekolah. Dengan membawa konsep hukum dan sanksi di masyarakat ke dalam elemen sekolah, maka siswa-siswi yang semula berperilaku semaunya saja kini menjadi lebih teratur. 

Hal ini dikarenakan terdapat sistem skorsing atau penilaian hukuman, yang mana apabila terdapat peserta didik yang melakukan pelanggaran maka akan mendapatkan poin skor. Jika poin skor tersebut sudah mencapai angka tertentu maka pihak sekolah bisa memutuskan untuk menghukum pelaku bullying ke tingkatan lanjut. Dengan begini para peserta didik akan merasa jera dan akan mematuhi peraturan yang ada. 

Pembelajaran Agama yang Kompeten

Semua agama pasti memiliki nilai baik bagi pemeluknya dalam setiap sendi kehidupan, hal ini bersifat mengatur para pemeluknya untuk mematuhi setiap ajarannya. Dalam peraturan agama yang heterogen di Indonesia, pasti kesemuanya memiliki perintah untuk saling berbuat baik antar sesama dan mencegah kejahatan di kehidupan sehari-hari. 

Poin inilah yang seharusnya menjadi cara mencegah bullying paling jitu, karena guru dapat memberikan pemahaman melalui ajaran agama yang ada. Para pelaku bullying nantinya akan merasa berdosa saat ia melanggar perintah ajaran agamanya sehingga ia akan merasa jera. 

Lalu apabila masih belum mau mengakui perbuatannya, guru dapat mendatangkan salah seorang pemuka agama untuk memberinya nilai-nilai positif dalam kehidupan.

Konsultasi Dengan Pihak Orang Tua Untuk Menentukan Langkah Terbaik

Ibarat kata buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, seorang anak pasti memiliki masalah yang sama dengan yang mereka bully terutama kesamaannya dengan hidupnya di lingkup keluarga. 

Maksudnya adalah anak tersebut biasanya kurang perhatian orang tua sehingga sering kali orang tua mengabaikan tanggung jawab mereka sebagai pengasuh anak dan membiarkan anaknya dalam jurang kenakalan. 

Akibatnya anak tersebut akan terobsesi berperilaku nakal, karena itulah penting bagi pihak sekolah untuk melakukan konsultasi kepada orang tua si anak terkait aktivitas bully yang dilakukannya. Hal ini supaya diharap orang tuanya mampu mendidik anaknya dengan lebih baik di rumah.

Pembatasan Akses Gadget

Bukan globalisasi namanya kalau tidak mengubah semua aspek kehidupan di masa kini, tak terkecuali dalam lingkup anak sekolah sekalipun. Mereka sudah ternodai dengan akses internet dan gadget yang membutakan mereka dengan informasi hoax dan tidak bisa dipercaya. 

Selain itu informasi-informasi tersebut adalah alasan kuat untuk mereka melakukan tindakan bullying. Oleh karena itu perlu adanya pembatasan akses gadget untuk anak sekolah, sehingga mereka tidak lagi terpengaruh oleh gemerlap dunia medsos yang penuh tipuan. 

Berkesinambungan

Apabila semua tips di atas sudah dilakukan dengan benar, maka selanjutnya adalah bagaimana agar bullying tersebut benar-benar hilang dari lingkup sekolah. Salah satu caranya adalah dengan berkesinambungan alias berkelanjutan, baik dalam pencegahannya maupun penanaman agama dan moral untuk siswa. 

Nah itulah tadi 7 tips untuk mencegah tindakan bullying di sekolah. Tindakan bullying yang akan menggerogoti mental dan sikap siswa penerima bullying sangat berakibat fatal apabila sampai berakhir trauma. Oleh karena itu dengan menerapkan 7 tips diatas kemungkinan besar bullying di sekolahan akan mereda dengan cepat. Selamat mencoba!

Posting Komentar untuk "Kasus Bullying di Sekolah Menjadi Sorotan? Simak 7 Langkah Ini untuk Mengatasinya!"